JASA UJI LAB MAKANAN & ANALISA PRODUK PANGAN

Gizigo bekerjasama dengan lab akreditasi KAN untuk menghadirkan jasa uji laboratorium.

jasa uji makanan analisa produk pangan

Silakan klik tautan berwarna orange yang sesuai dengan kebutuhan jasa uji lab makanan Anda:

Uji & Analisis Kimia


Kenapa Perlu Jasa Uji Laboratorium atau Analisa Produk Makanan?

1. Mengetahui Kualitas Makanan

Uji laboratorium produk dapat menguraikan komponen-komponen bahan penyusun produk beserta kadarnya.

Informasi tersebut berguna untuk menyusun ulang atau memodifikasi produk sehingga memiliki kualitas yang lebih baik.

2. Menentukan Kandungan Gizi Makanan

Analisis kandungan produk dapat menghasilkan informasi nilai gizi yang ada di dalam produk.

Informasi tersebut dapat digunakan sebagai acuan untuk menyusun menu dalam sehari, terutama bagi orang yang sedang menjalankan diet tertentu.

3. Mendeteksi Bahan Ikutan dan Metabolit Beracun

Uji kandungan dapat memperkirakan adanya senyawa ikutan. Misalnya laktosa pada susu, sehingga pembeli yang memiliki intoleransi terhadap laktosa susu dapat menyesuaikan produk yang dibutuhkan.

Selain itu, uji laboratorium juga dapat mendeteksi senyawa beracun. Contohnya afltoksin, sehingga dapat diambil tindakan pencegahan agar produk tersebut tidak terlanjur dikonsumsi.

4. Menjaga Kualitas Makanan selama Proses Produksi

Proses produksi akan meningkatkan dan menurunkan kandungan gizi tertentu dalam suatu produk.

Pengujian laboratorium dapat memberikan informasi perubahan kandungan gizi yang terjadi, sehingga dapat dilakukan penambahan zat gizi tertentu agar mempertahankan kualitas.


Daftar Jasa Uji Laboratorium Kami

Uji & Analisis Kimia

Jasa Analisis Proksimat

Analisis proksimat akan mengidentifikasi kandungan karbohidrat, protein, lemak, air, dan abu pada suatu sample makanan.

Uji proksimat ini dapat digunakan untuk menguji kualitas makanan secara garis besar.

Analisis Kimia untuk Makronutrien

Uji lab untuk zat yang menjadi sumber energi utama manusia dan tersusun dari unsur karbon, hidrogen, dan oksigen.

Analisis karbohidrat dapat dilakukan melalui metode titrasi maupun hidrolisa pati menggunakan enzim.
Pengujian untuk senyawa karbohidrat dalam bentuk monosakarida maupun disakarida seperti glukosa, galaktosa, fruktosa, dan sukrosa.

Analisis gula total dapat dilakukan dengan metode Luff Schoorl.
Analisis gula pereduksi didasarkan pada kemampuan gula dalam mereduksi pereaksi lain.

Penentuan gula pereduksi dapat dilakukan dengan metode Lane-Eynon melalui titrasi.
Pengujian untuk selulosa, lignin, dan pentosan.

Serat kasar merupakan sisa dari bahan makanan yang tidak bisa dihidrolisis oleh asam ataupun basa. Jumlahnya biasanya lebih sedikit daripada serat pangan.
Uji bagi karbohidrat yang tidak dapat dicerna oleh saluran pencernaan manusia.

Serat ini terdapat pada berbagai macam sayuran, buah, biji-bijian, kacang, kacangan, serealia, dan juga umbi-umbian.
Analisis serat larut dan tidak larut penting pada produk makanan.

Setiap jenis serat memiliki fungsi masing-masing seperti melancarkan buang air besar ataupun mengikat kolesterol.
Polisakarida yang memiliki sifat kelarutan berbeda.

Kandungan amilosa dapat dilihat dari intensitas warna biru hasil reaksi dengan iodine, sementara amilopektin ditentukan dari selisih pati dan amilosa.
Salah satu gula pereduksi yang bisa diuji di lab. Kandungan laktosa pada produk makanan dapat dilihat dianalisis menggunakan metode titrasi.
Analisis protein secara kuantitatif dapat dilakukan dengan metode Kjeldahl, metode dumas, titrasi formol, spektrofotometer, dan metode lowry.
Pengujian untuk 1 kelompok asam lemak maupun 2 atau lebih jenis kelompok asam lemak.

Metode Gas Chromatography digunakan untuk memisahkan komponen lemak yang dingin dianalisis sesuai dengan pelarut dan titik didih.
Pengujian untuk asam lemak yang berada dalam keadaan bebas dan sudah tidak terikat dengan trigliserida.

Asam lemak bebas dapat memberikan rasa yang tidak diinginkan pada makanan dan bahkan berpotensi untuk meracuni tubuh.
Makanan yang mengandung kolesterol diantaranya adalah makanan yang mengandung protein hewani seperti daging ayam, sapi, dan telur.

Penting untuk mengetahui kandungan kolesterol pada makanan sehingga konsumen dapat mengkonsumsi makanan tersebut dalam jumlah yang bijak.

Whatsapp & Telepon

Butuh informasi lebih lanjut?
Kontak tim kami di 081393986388 (Klik nomor langsung chat WA – TELKOMSEL). Bisa SMS, Call, WA.

Uji Kimia untuk Mikronutrien

Analisis vitamin didasarkan pada sifat kelarutan vitamin seperti vitamin larut air (B dan C) dan vitamin larut lemak (A, D, E, K).

Uji kandungan vitamin dapat dilakukan dengan metose spektrofotometer dan idiometri.
Uji lab ini mengukur zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah sedikit.

Analisis mineral pada makanan penting dilakukan agar tidak melebihi batas yang ditetapkan oleh Standar Nasional Indonesia (SNI).

Analisis Bahan Ikutan (Food Adjunct)

Menguji zat antigizi dalam produk makanan, karena senyawa polifenol ini dapat mengikat dan mengendapkan protein.

Kombinasi makanan atau minuman yang mengandung tanin perlu dipertimbangkan lebih lanjut.
Pengujian untuk senyawa alkaloid yang terdapat dalam daun teh, biji kopi, dan biji coklat.

Senyawa ini memiliki efek farmakologis sehingga perlu diketahui keberadaannya dalam makanan.

Analisis Bahan Tambahan Pangan (Food Additive)

Senyawa yang dilarang ditambahkan pada makanan.

Keberadaan formalin dapat diketahui melalui uji kualitatif dengan metode Nash’s, Fenilhidrazin HCl, ataupun uji keawetan.
Menguji zat pemberi rasa umami yang sering ditambahkan pada makanan.

Penggunaan yang berlebihan dapat menyebabkan kesemutan, wajah memerah, pusing, dan otot terasa tegang.
Uji lab untuk salah satu senyawa provitamin A yang banyak terdapat pada buah-buahan dan sayur.

Senyawa ini mudah rusak selama proses penyimpanan maupun pengolahan makanan, diperlukan analisis lebih lanjut untuk mengetahui kandungan beta karoten pada makanan siap konsumsi.
Salah satu pemanis buatan yang diperbolehkan digunakan di Indonesia, asalkan dalam batas 80-5000 mg/kg/produk.

Pemakaian sakarin yang berlebihan dapat menyebabkan gangguan aktivitas sel yang berujung pada kanker.

Pengujian sakarin dapat dilakukan secara kualitatif dengan cairan resorsinol. Apabila terbentuk warna hijau fluoresens, maka makanan atau minuman tersebut mengandung sakarin.

Keberadaan sakarin juga dapat diuji secara kuantitatif dengan metode High Performance Liquid Chromatography (HPLC). Metode tersebut dapat mengetahui kadar sakarin dalam makanan ataupun minuman.
Termasuk pemanis buatan yang penggunaannya dibatasi.

Uji kualitatif siklamat dapat dilakukan dengan reaksi pengendapan.
Pengujian siklamat secara kuantitatif digunakan untuk mengetahui kadar siklamat dalam suatu produk.

Pengujian ini dapat dilakukan dengan metode titrasi alkalimetri dan HPLC.
Keberadaan pewarna sintetis dapat diketahui dengan uji kromatografi kertas secara spesifik.

Kromatografi kertas dapat digunakan untuk memisahkan zat anorganik, organik, dan biokimia.
Senyawa yang sering digunakan sebagai pengawet yang bekerja dengan cara mencegah pencoklatan pada buah, sayur, kerang, dan gula.

Pentingnya melakukan uji sulfit pada makanan sebab sulfit memiliki berbagai macam efek samping seperti gangguan pernafasan, nyeri perut, diare, dan mual.

Uji Bahan Metabolit

Pengujian untuk cemaran alami yang dihasilkan oleh jamur Aspergillus yang sering tumbuh di daerah panas dan lembap.

Analisis HPLC dapat digunakan untuk membedakan jenis-jenis aflatoksin secara spesifik.
Aspergillus flavus menghasilkan aflatoksin B dan A. parasiticus menghasilkan aflatoksin B dan G.

Analisis TLC memiliki harga yang lebih murah dibandingkan dengan HPLC.
Aflatoksin M1 merupakan metabolit yang dihasilkan oleh hidroksilasi aflatoksin B1 oleh sitokrom manusia ketika dikonsumsi oleh tubuh.

Aflatoksin M banyak dijumpai di susu.

Analisis Kimia Lainnya

Penentuan kadar air bergantung pada sifat dan komposisi bahan makanan.

Secara sederhana, penentuan kadar air didapatkan dari selisih berat produk setelah dilakukan pengeringan.

Terdapat 3 jenis uji kadar air yang bisa dilakukan:
1. Untuk contoh cairan/metode Xylol
2. Untuk contoh padatan/metode oven
3. Metode Karl Fischer
Analisis pH atau keasaman menjadi tolak ukur dalam menentukan kualitas makanan.

Keasaman digunakan untuk mengukur adanya kontaminasi biologis seperti bakteri, jamur, dan mikroorganisme lainnya yang dapat merusak organoleptik makanan.
Aktivitas air menentukan stabilitas bahan makanan.

Pada tingkat AW tertentu dapat terjadi kerusakan makanan yang disebabkan oleh bakteri atau jamur.
Asam sianida dapat terkandung dalam bahan makanan secara alami. Kandungan asam sianida yang berlebihan dapat menyebabkan keracunan pada tubuh.

Analisis sianida secara kuantitatif dapat dilakukan dengan spektrofotometri.
Uji untuk senyawa nitrogen yang umumnya terdapat pada air dan tanah.

Analisis nitrat dan nitrit dapat dilakukan dengan metode HPLC, kromatografi, polarografi, dan kolorimetri.
Bahan tambahan pangan dalam bentuk pengawet yang sering ditambahkan pada daging olahan.

Kelebihan penggunaan nitrit pada makanan dapat menyebabkan defisiensi oksigen.
Uji fenol digunakan untuk menentukan gula-gula yang terpisah dengan kromatografi.

Metode ini dapat digunakan untuk menghitung kadar laktosa pada susu maupun keju tanpa ada gangguan dari kasein, asam amino, dan asam-asam organik.

Butuh Analisis untuk Produk Anda?

Tim kami akan bantu mengarahkan.
Hubungi kami di 081393986338 (Klik nomor langsung chat WA – TELKOMSEL). Bisa SMS, Call, WA.

Uji & Analisis Fisik

Analisa wujud bahan berkaitan dengan kenampakan makanan dan minuman, seperti makanan atau minuman yang berbentuk padat ataupun cair.
Tekstur bahan pangan dipengaruhi oleh berbagai hal diantaranya adalah kandungan lemak ataupun air lemak.

Pengujian tekstur dilakukan dengan uji mekanin (menggunakan alat) ataupun pengujian indra.
Analisis warna digunakan untuk mengetahui pengaruh bahan terhadap:
  • warna produk
  • perubahan warna akibat proses pengolahan
  • konsistensi penambahan bahan pewarna pada produk


Pengukuran warna dapat dilakukan dengan kolorimeter ataupun spektrofotometer.
Bobot jenis merupakan perbandingan antara massa (g) dengan volume (ml).

Bobot jenis suatu produk makanan bergantung dari jenis zat yang digunakan untuk membuat makanan tersebut.
Viskositas atau kekentalan dapat digunakan sebagai indikator kualitas bahan makanan, kerusakan selama penyimpanan, ataupun penurunan kualitas bahan makanan.

Pengujian kekentalan bahan makanan dapat dilakukan dengan alat Brookfield viscometer.
Indeks bias digunakan untuk mengetahui komposisi dan konsentrasi larutan serta dapat pula digunakan untuk menentukan kemurnian minyak goreng.

Pengukuran indeks bias dapat dilakukan dengan metode interferometri, spektrometer, dan refraktometer.
Bilangan penyabunan merupakan jumlah KOH dalam miligram yang dibutuhkan untuk menyabunkan satu gram lemak atau minyak.

Komponen ini digunakan sebagai salah satu syarat untuk memenuhi SNI minyak.
Fraksi tidak tersabunkan (FTT) ialah bagian yang telah terpisah dari proses penyabunan dan biasanya mengandung senyawa bioaktif.

Bagian tidak tersabunkan diantaranya adalah vitamin E atau tokoferol, tokotrienol, fitosterol, dan skualen.
Padatan terlarut merupakan komponen padatan yang mempunyai ukuran lebih kecil dari padatan tersuspensi.

Pengukuran total padatan terlarut dapat dilakukan dengan metode gravimetri dan konduktivitas.

Uji & Analisis Sensoris (Organoleptik)

Pengujian organoleptik digunakan untuk mengetahui kualitas produk yang diukur melalui penginderaan. Parameter yang diukur meliputi bentuk, ukuran, warna, tekstur, bau, dan rasa.

Panelis dalam pengujian organoleptik diantaranya adalah pencicip perorangan, panelis terbatas, panelis terlatih, panelis tidak terlatih, panelis agak terlatih, dan panel konsumen.

Metode yang digunakan dalam pengujian organoleptik terdiri dari uji pembeda, uji penerimaan atau pemilihan, uji skala, dan uji deskripsi.

Uji & Analisis Mikrobial

Pengujian lab untuk bakteri-bakteri yang dapat menyebabkan infeksi dan keracunan.

Analisis bakteri patogen digunakan untuk mendeteksi bakteri Salmonella sp, Staphylococcus aureus, Bacillus cereus, Clostridium perfringens, Enterobacter/Enterobacteriaceae.
Uji bakteri indikator sanitasi dapat menunjukkan adanya pencemaran feses pada air atau suatu makanan tertentu.

Bakteri tersebut diantaranya adalah Coliform, Escherichia coli (E. coli), Streptococci.
Jika masuk ke dalam tubuh manusia, Pseudomonas aeroginusa dapat menyebabkan infeksi nosokomial.

Analisis PA (Pseudomonas aeroginusa) dilakukan dengan metode filtrasi.
Metode uji untuk bakteri yang membutuhkan oksigen. Bakteri dikatakan termofilik apabila mampu bertahan hidup pada suhu yang lebih besar dari 40oC.

Analisis bakteri tersebut dapat dilakukan dengan angka lempeng total.
Pengujian untuk bakteri yang hanya mampu bertahan pada kondisi lingkungan yang mengandung oksigen dan berada pada rentang suhu 20-40 C.

Penyimpanan makanan yang tidak tepat akan berpotensi meningkatkan bakteri jenis ini.
Uji khusus untuk bakteri yang dapat hidup tanpa oksigen.

Bakteri ini sangat berpotensi muncul pada makanan yang dikemas secara vakum, sehingga perlu dilakukan analisis keberadaan bakteri tersebut.
Metode angka lempeng total digunakan untuk menentukan jumlah total mikroorganisme aerob maupun anaerob dengan sifat psikrofilik (tahan pada suhu kurang dari 20 C), mesofilik, dan termofilik pada makanan.

Metode ini dapat dilakukan dengan teknik agar tuang atau pour plate dan agar sebar atau spread plate.
Bakteri patogen yang dapat bertahan hidup pada kondisi lingkungan dengan kadar garam yang cukup tinggi.

Bakteri ini dapat menyebabkan foodborne disease, penyakit yang muncul setelah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi.
Mikroorganisme ini mudah tumbuh pada lingkungan yang lembab.

Analisis kapang/khamir dilakukan dengan menghitung jumlah koloni yang tumbuh pada media agar.

Uji & Analisis Kualitas Pangan

Bilangan peroksida merupakan indeks jumlah lemak maupun minyak yang telah mengalami oksidasi.

Peroksida menyebabkan bau tengik pada makanan dan dapat dicegah dengan penambahan antioksidan.
Bilangan peroksida pada minyak dapat digunakan sebagai indikator kualitas minyak yang dipengaruhi oleh suhu dan lama pemanasan.
Umur simpan merupakan jangka waktu makanan dalam kondisi aman dan memiliki sifat sensori, kimia, fisik, dan mikrobiologi yang sesuai dengan label pada kemasan makanan.

Penentuan umur simpan dapat dilakukan dengan metode real time ataupun akselerasi.
Selain pengujian yang sudah dipaparkan, Gizigo juga dapat melakukan pengujian lainnya sesuai dengan permintaan klien.

Whatsapp & Telepon

Butuh informasi lebih lanjut?
Kontak tim kami di 081393986338 (Klik nomor langsung chat WA – TELKOMSEL). Bisa SMS, Call, WA.

Pembuatan Nutrition Fact (Tabel Informasi Nilai Gizi)

Setelah uji lab untuk makanan dilakukan, laboratorium akan memberikan data-data hasil pengukuran. Data ini masih mentah, jadi memerlukan perhitungan khusus dan analisa dari ahli gizi.

Hasil akhir analisis adalah Tabel Informasi Gizi atau nutrition fact yang bisa Anda tampilkan di kemasan produk makanan.

Apa Manfaat Mencantumkan Tabel Informasi Nilai Gizi pada Produk Anda?

1. Meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap produk

Pencantuman nutrition fact atau label gizi diatur dalam Undang-undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang pangan.

Apabila produk tidak memiliki nutrition fact atau Tabel Informasi Gizi, maka produsen dapat terkena sanksi berupa:

  • Denda
  • Penghentian sementara
  • Penarikan produk
  • Pencabutan izin edar

2. Meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap produk

Dengan adanya Tabel Informasi Gizi, masyarakat bisa mengecek sendiri kandungan gizi yang ada pada produk Anda.

Manfaatnya adalah masyarakat akan lebih percaya pada kesehatan dan keamanannya. Secara tidak langsung ini membuat nutrition facts berfungsi sebagai media promosi produk Anda.

3. Meningkatkan daya saing dengan produk dari berbagai negara lain

Banyak produk makanan atau minuman yang diimpor masuk ke Indonesia. Mayoritas dari produk tersebut sudah memiliki nutrition fact pada kemasannya.

Tentunya produk lokal yang tidak memiliki nutrition fact akan terlihat kurang meyakinkan jika dibanding produk-produk luar tersebut.

Selain itu, pencantuman Tabel Informasi Gizi adalah salah satu kewajiban yang perlu dilengkapi jika Anda ingin mengekspor produk Anda ke negara lain.

Jasa Analisis HPLC

HPLC adalah High-Performance Liquid Chromatography atau High-Pressure Liquid Chromatography. Dalam bahasa Indonesia, metode ini disebut Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT)

Metode kromatografis ini digunakan untuk memisahkan berbagai bahan aktif dalam suatu makanan ataupun obat. Komponen-komponen di dalamnya akan diidentifikasi, diukur & dianalisa kadar kemurniannya.

Kandungan yang ingin dianalisis dari sample akan dilarutkan berdasarkan sifat kelarutan ataupun polaritasnya. Masing-masing kandungan memiliki karakteristiknya masing-masing yang akan digunakan untuk mengidentifikasi zat tersebut. Lalu komponen yang keluar akan dipindai oleh detektor dan dicatat dalam bentuk rekaman kromatogram.

Kami melayani berbagai uji & analisis yang membutuhkan metode HPLC. Silakan hubungi kami untuk mengkonsultasikan kebutuhan produk Anda.


Bagaimana Langkah Mengorder Jasa Uji Laboratorium di Gizigo?

1

Hubungi Tim Kami

Jika tertarik dengan layanan analisis kami, Anda bisa langsung menghubungi lewat tombol “Klik untuk Menghubungi Kami” di halaman ini.

Jangan segan menghubungi walau hanya untuk tanya-tanya! 

Tim kami akan menjelaskan informasi seputar jasa konsultasi kami kepada Anda dengan senang hati.

2

Konsultasi & Negosiasi

Saat menghubungi kami, silakan utarakan kebutuhan analisis Anda secara lengkap. Tim kami akan membantu menentukan uji lab yang sesuai untuk produk Anda.

Kami akan menginformasikan biaya yang diperlukan untuk proses pengujian dan analisis. Jika dirasa kurang sesuai dengan budget, uji yang akan dilakukan dan biayanya bisa dinegosiasikan sampai cocok dengan Anda.

3

Pengiriman & Pengujian Sample Makanan

Setelah negosiasi dan urusan keuangan dibereskan, Anda bisa segera mengirim produk Anda ke alamat kami.

Sample segera kami proses di laboratorium berdasarkan antrian yang sudah masuk. Kandungan-kandungannya akan diukur dengan metode yang diperlukan.

4

Analisa & Pembuatan Nutrition Fact

Data-data dari hasil pengukuran akan dianalisis oleh ahli gizi internal kami. Analisis ini akan menjadi dasar pembuatan Nutrition Fact.

Sebagai hasil akhir, Anda akan mendapat Tabel Informasi Nilai Gizi dalam bentuk file yang siap dicetak atau ditambahkan ke kemasan produk Anda.


Alamat Kantor Jasa Uji Laboratorium Kami

Gizigo telah berdiri di Yogyakarta sejak tahun 2018. Untuk saat ini, kantor pusat Gizigo masih berlokasi di Yogyakarta.

Alamat kantor pusat kami di Jl. Kadirojo 1, Kadirojo II, Purwomartani, Kec. Kalasan, Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55571.

Berikut ini lokasinya: