Info Gizi

Berbahayakah Konsumsi Ultra Processed Food?

Pada zaman dahulu, orang menyiapkan makanan sendiri dari bahan makanan yang berada di sekitarnya tanpa banyak bahan penyedap atau pemanis. Seiring berkembangnya zaman, makanan tersebut mulai tergantikan dengan produk-produk makanan olahan yang diproses.

Saat ini lebih dari setengah penduduk di negara-negara maju mengonsumsi makanan olahan atau biasa disebut dengan ultra processed food. Apa sih sebenarnya jenis makanan ini?

Kontributor

Danisa Tria Larasati

Laras adalah intern Gizigo 2022 dari Jurusan Gizi Kesehatan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.
 
Laras bisa dihubungi di sini.

Dengan berkembangnya industri makanan saat ini, mulai dari teknologi yang digunakan, hingga bahan yang semakin beragam, tak heran jika banyak penemuan makanan yang dibuat menjadi semakin praktis.

Namun sayangnya, makanan – makanan tersebut diproduksi melalui tahapan proses yang panjang, atau biasa dikenal dengan istilah ultra processed food. Biasanya makanan yang masuk ke dalam kategori ultra processed food cenderung memiliki tingkat kualitas gizi yang rendah dan tinggi kalori.

Beberapa Contoh dari makanan atau minuman olahan yang tergolong ke dalam ultra processed food ini seperti makanan olahan, minuman manis, snack, burger dan banyak makanan “hits” lainnya. Tren ini juga sejalan dengan meningkatnya prevalensi obesitas dan penyakit tidak menular di berbagai negara.1

Apa Itu Ultra Processed Food?

Ultra processed food adalah makanan yang ditambahkan dengan pewarna, perasa, dan pemanis makanan.

Makanan–makanan seperti ini banyak digemari oleh berbagai kalangan masyarakat sekarang. Biasanya karena tahan lama, rasanya enak, siap konsumsi, memiliki harga yang terjangkau, serta biasanya dikemas dengan menarik untuk menarik perhatian para konsumen.

Karakteristik dari ultra processed food yaitu padat energi dan rendah protein, rendah serat, manis atau asin, dan berlemak. 2

Adapun klasifikasi makanan berdasar NOVA yang terdiri dari 4 grup yaitu:

1. Makanan tidak diproses dan makanan dengan proses minimal

Makanan yang tidak diproses merupakan makanan yang berasal dari bagian tanaman yang dapat dimakan seperti buah, daun, batang, biji, dan akar. Selain itu, yang bagian dari hewan seperti otot, telur, dan susu.

Proses minimal yaitu adanya aktivitas menghilangkan bagian yang tidak diinginkan dengan cara merebus, mengeringkan, membekukan, mendinginkan dengan tujuan untuk memperpanjang umur simpan produk tersebut dengan tidak menambahkan bahan seperti garam, gula, minyak, ataupun bahan lainnya.

Contoh produk pada kelompok ini yaitu buah atau sayuran yang dicuci, dikeringkan, ataupun dibekukan, telur, susu, biji-bijian yang disimpan didalam freezer ataupun kulkas. 34

2. Processed culinary ingredients

Processed culinary ingredients merupakan sebuah produk yang diekstraksi dari makanan yang tidak diproses seperti minyak, gula, dan garam.

Biasanya produk ini dikonsumsi dengan dikombinasikan dengan makanan yang tidak diproses dan diproses minimal dalam memasak untuk membuat hidangan. 34

3. Makanan yang diproses

Metode yang digunakan untuk membuat produk makanan olahan yang diproduksi dengan menambahkan garam, minyak, gula, atau bahan tambahan lainnya ke dalam makanan yang diproses secara minimal dengan tujuan untuk memperpanjang masa simpan, melindungi dan mencegah dari mikroorganisme asing.

Contoh dari produk pada kelompok ini yaitu buah-buahan atau sayuran kaleng, kacang asin, daging yang diawetkan, atau diasap, dan keju. 34

4. Ultra processed food

Ultra Processed Food merupakan makanan atau minuman yang diproses dengan formulasi industri seperti sirup jagung fruktosa tinggi, maltodekstrin, isolat protein, dan aditif kosmetik seperti warna, rasa, penambah rasa, pengemulsi, pengental, dan pemanis buatan. Tujuan penggunaan zat-zat tersebut adalah untuk membuat produk akhir terasa lebih enak.

Contoh produk ultra processed food adalah minuman manis, roti kemasan, kue kering, makanan ringan gurih, es krim, sereal, dan makanan beku.4 Contoh lainnya misalnya cokelat, burger dan berbagai macam olahan daging.2

Apa Pengaruh Ultra Processed Food pada Kesehatan?

Seperti yang kita ketahui, banyak masyarakat yang sibuk bekerja sehingga hampir tidak memiliki waktu untuk memasak atau membuat makanan sendiri dirumah. Dengan begitu, mereka membeli makanan olahan yang sudah jadi dan siap dikonsumsi.

Membeli makanan yang kita anggap enak, cepat, mudah dibawa kemana-mana, dan praktis merupakan hal yang penting. Dibalik kemudahan dan kenikmatan itu semua, ternyata terdapat bahaya yang mengintai kesehatan.

Tahukah kalian, bahwa makanan yang kita anggap sebagai makanan lezat dan praktis tersebut merupakan ultra processed food yang dapat berdampak buruk pada kesehatan kita?

Coba deh kita sesekali mengintip label komposisi dan kandungan gizi yang terdapat pada kemasan ultra process food, produk-produk tersebut mengandung tinggi gula, garam, lemak yang tinggi yang dapat berakibat buruk pada kesehatan manusia yaitu peningkatan risiko kejadian penyakit tidak menular.5

Pola makan yang tidak sehat sering dikaitkan dengan kejadian penyakit tidak menular, apalagi pada zaman sekarang banyak sekali pilihan makanan yang menggiurkan dengan kandungan gula, natrium, lemak jenuh yang tinggi, padat energi, rendah protein, serat, dan mikronutrien yang memiliki efek negatif bagi tubuh ketika kita sering mengonsumsi ultra process food.26

Ketika mengonsumsi Ultra process food, asupan energi yang kita terima lebih besar dibandingkan dengan yang dibutuhkan oleh tubuh, sehingga dapat menambahkan berat badan dan lemak pada tubuh.7

Berikut merupakan efek konsumsi ultra process food terhadap kesehatan:

  • Obesitas dengan berubahnya berat badan, indeks massa tubuh, lingkar pinggang, lingkar lengan, dan persentase lemak tubuh yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, kanker, hipertensi, maupun diabetes melitus;7
  • Kesehatan jantung yaitu meningkatkan risiko hiperensi, dislipidemia, sindroma metabolik, penyakit jantung koroner, dan penyakit kardiovaskular lainnya.
  • Kanker payudara, prostat
  • Depresi
  • Asma
  • Gangguan pencernaan

Tips Mencegah Pengaruh Ultra Processed Food terhadap Kesehatan Kita

  • Batasi konsumsi makanan olahan
  • Makan makanan sehat untuk menekan obesitas
  • Kurangi penggunaan bahan makanan olahan dalam jumlah wajar untuk bumbu,makanan, dan menyajikan makanan
  • Jangan terkecoh dari iklan makanan

Kesimpulan Singkat

Pilihan makanan yang kita makan merupakan investasi kesehatan kita di masa yang akan datang.

Pada zaman sekarang produk yang “sangat diproses” atau Ultra Process Food banyak tersebar di sekitar kita, dimana produk tersebut memiliki kandungan tinggi gula, natrium, lemak jenuh, padat energi, dan rendah serat, protein, dan mikronutrien lainnya, yang memiliki berbagai dampak negatif bagi kesehatan.

Untuk itu kita perlu memilah dan memilih makanan yang sehat dan baik dikonsumsi tubuh kita.

Referensi
  1. Lawrence MA, Baker PI. Ultra-Processed Food and Adverse Health Outcomes. BMJ Clinical Research. 2019;365(2289).
  2. Chen X, Zhang Z, Yang H, Qiu P, Wang H, Wang F, et al. Consumption of Ultra-Processed Foods and Health Outcomes: A Systematic Review of Epidemiological Studies. Nutrition Journal. 2020;19(86).
  3. Monteiro CA, Cannon G, Lawrence M, Louzada ML da C, Machado PP. Ultra-processed Foods, Diet Quality, and Health using the NOVA Classification System. Rome: FAO; 2019.
  4. Poti JM, Braga B, Qin B. Ultra-processed Food Intake and Obesity: What Really Matters for Health-Processing or Nutrient Content? Current Obesity Reports. 2017;6(4):420–31.
  5. Gramza-Michałowska A. The Effects of Ultra-Processed Food Consumption—Is There Any Action Needed? Nutrients. 2020;12(9):2556.
  6. Rico-Campà A, Martínez-González MA, Alvarez-Alvarez I, Mendonça R de D, Fuente-Arrillaga C de la, Bes-Rastrollo M. Association between Consumption of Ultra-Processed Foods and All Cause Mortality: SUN Prospective Cohort Study. BMJ. 2019;365.
  7. Elizabeth L, Machado P, Zinöcker M, Baker P, Lawrence M. Ultra-Processed Foods and Health Outcomes: A Narrative Review. Nutrients. 2020;12(7):1955.