Pengetahuan Gizi

Apa Bedanya Gizi dan Nutrisi?

Kebanyakan masyarakat menganggap kata “gizi” dan “nutrisi” sebagai hal yang sama. Penggunaannya  seringkali dibolak-bali, padahal kedua istilah tersebut adalah 2 hal yang berbeda.

Sebenarnya apa sih perbedaan “gizi” dan “nutrisi”?

Kontributor

Sheva Pangestika

Sheva adalah intern Gizigo 2022 dari Jurusan Gizi Kesehatan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.
 
Sheva bisa dihubungi di sini.
 

Seiring dengan berkembangnya kemajuan di berbagai bidang, Indonesia memiliki tantangan salah satunya di bidang kesehatan. Kemudahan akses informasi pada berbagai sumber media informasi, seperti televisi, radio, internet, hingga sosial media pun menjadikan bermacam-macam isu kesehatan yang muncul menjadi topik teratas yang sering dibahas.

Akan tetapi, masyarakat awam masih sering merasa kesulitan mencari informasi terpercaya terkait kesehatan. Salah satu tren kesehatan yang sering dibahas dari masa ke masa yaitu masalah gizi.

Masyarakat mungkin sudah tak asing lagi dengan istilah “gizi” yang biasanya dikaitkan dengan asupan makanan, pola makan, hingga diet. Namun, berbagai sumber informasi tak jarang membuat masyarakat sedikit salah memahami mengenai makna kata “gizi” dengan “nutrisi”.

Tak hanya itu, beberapa praktisi mungkin terkadang juga masih salah atau tertukar mengenai pemilihan dan penggunaan kata pada praktik sehari-hari. Gizigo akan membahas lebih lanjut bagaimana perbedaan keduanya, yuk simak!

Apa sih Arti Kata Nutrition?

Kata “nutrition” diambil dari bahasa latin “nutr” yang memiliki arti “to nurture” atau memberi makan dengan baik. Kata “nutrition” dalam Bahasa Inggris sudah dikenal sejak awal abad ke-19.

Sedangkan di Indonesia, kita menggantikan kata “nutrition” dengan kata “gizi” yakni merupakan serapan dari bahasa Arab “ghiza” yang memiliki arti makanan menyehatkan.2

Kedua istilah tersebut telah digunakan dalam lingkup formal seperti penamaan lembaga, organisasi profesi maupun untuk menjelaskan sebuah proses biologis. Karena itu, dalam penggunaan sehari-hari, kata “nutrition” diartikan sebagai “gizi”.

Namun, masih banyak masyarakat awam yang mengartikan secara gamblang kata “nutrition” sebagai “nutrisi”. Pada kenyataannya, “nutrition” atau sering kita sebut “gizi” ternyata tidak sama dengan nutrisi.

Mengenal Kata "Gizi"

Dilansir dari buku “Ilmu Gizi”, beberapa pakar mengartikan gizi sebagai makanan dan hubungannya dengan kebutuhan manusia, dapat juga berarti sebagai pemberian makanan kepada seseorang untuk kelangsungan pertumbuhan serta pemenuhan asupan dengan hubungannya terhadap kesehatan(5).

Gizi menjadi salah satu cabang ilmu yang berkaitan dengan bidang lain mulai dari penyediaan, pengolahan hingga distribusi pangan, serta konsumsi makanan yang berdampak kepada keadaan tubuh seseorang. Tak hanya itu, ilmu gizi juga erat kaitannya dengan ilmu peternakan, ilmu pangan, mikrobiologi, biokimia, hingga kedokteran.

Lalu sebenarnya apa keterkaitan gizi terhadap hidup kita sehari-hari?

Untuk mempertahankan hidupnya, manusia harus memenuhi kebutuhan, salah satunya adalah makanan. Bukan hanya sembarang makanan, demi kelangsungan keseimbangan metabolisme yang ada di tubuh, manusia memerlukan makanan yang beragam.

Kata “gizi” dengan kehidupan manusia sangatlah erat, pasalnya makanan yang kita konsumsi sehari-hari tentulah mengandung karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral dan air. Berbagai komponen tersebut disebut zat gizi yang dapat memenuhi kebutuhan agar dapat mencapai tingkat kesehatan optimal.

Selain itu dalam penggunaan sehari-hari, kata “gizi” juga sering dipakai pada status gizi. Status gizi merupakan kondisi tubuh manusia sebagai efek konsumsi makanan yang mengandung berbagai zat gizi.1 Adapun pembagian status gizi dibedakan menjadi gizi lebih, gizi baik, dan gizi kurang.

Dari beberapa contoh tersebut, pemakaian kata “gizi” digunakan untuk membahas makanan, komponennya, dan bagaimana dampaknya kepada manusia. Lalu apakah sama dengan nutrisi? Mari kita bahas lebih lanjut.

Mengenal Kata "Nutrisi"

Dalam dunia peternakan dan pertanian di Indonesia, kata “nutrisi” lebih sering digunakan sebagai “nutrient” bagi ternak dan sebagai unsur hara bagi tumbuhan. Sejak tahun 1990, industri peternakan maupun pertanian kurang memahami akan penggunaan kata “gizi” untuk hewan maupun tanaman. Sehingga terkadang pemakaian kata “nutrisi” dan “gizi” masih sering tertukar.

Lalu apa itu nutrisi?

Nutrisi merupakan zat-zat yang terkandung di dalam pakan khususnya ditujukan untuk hewan maupun tanaman.

Nutrient atau nutrisi yang dibutuhkan dalam pakan pun hampir sama dengan makanan manusia, seperti karbohidrat, lemak, protein, vitamin, air dan unsur anorganik serta mineral.4

Perbedaan "Gizi" & "Nutrisi"

Dilansir dari Ikatan Sarjana Gizi Indonesia, sebagai ahli gizi ataupun orang-orang yang bergerak dalam bidang kesehatan haruslah konsisten:

  • Kata gizi digunakan sebagai terjemahan dari “nutrition” untuk manusia.
  • Kata nutrisi sebagai terjemahan dari “nutrient” yang ditujukan untuk makhluk hidup seperti hewan dan tumbuhan.

Dengan penggunaan kata yang konsisten pada bidangnya, masyarakat awam dapat memahami penggunaannya dengan lebih tepat walaupun dari segi arti tidak jauh berbeda.

Perbedaan "Gizi" & "Vitamin"

Tak hanya pemakaian kata “gizi” dan “nutrisi”, sebagian besar orang awam juga masih menganggap bahwa sebuah makanan yang dapat mendatangkan manfaat adalah makanan yang bergizi atau dengan istilah lain yaitu mengandung vitamin.

Seperti yang telah Gizigo jelaskan sebelumnya, makanan yang dapat mengoptimalkan kondisi kesehatan adalah yang mengandung berbagai zat gizi seperti karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral dan air. Maka gizi dan vitamin adalah dua hal berbeda.

Vitamin adalah zat gizi organik yang dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah kecil. Namun, vitamin ini sangatlah penting bagi tubuh dikarenakan tubuh tidak bisa memproduksi sendiri, sehingga untuk memenuhi kebutuhannya, kita harus mengonsumsi makanan yang kaya akan sumber vitamin.6

Vitamin digolongkan berdasarkan sifatnya, ada yang dapat larut lemak maupun larut air:

  • Vitamin yang larut dalam air yakni vitamin B kompleks serta vitamin C.
  • Vitamin yang larut lemak adalah vitamin A,D,E dan K.

Dalam tubuh, vitamin larut air jumlahnya lebih mudah diatur oleh tubuh, dikarenakan saat jumlahnya berlebih, tubuh dapat mengaturnya melalui pengeluaran urin.6

Berbagai fungsi dari vitamin bergantung dari jenis vitamin itu sendiri, umumnya vitamin dikenal sebagai zat pengatur atau dapat diartikan untuk membantu berbagai proses di tubuh.

Contohnya, vitamin B1 yang berperan dalam metabolisme lemak, protein, serta karbohidrat, selanjutnya vitamin C berperan dalam sintesis kolagen, vitamin A berperan dalam mengoptimalkan fungsi penglihatan serta vitamin D berperan dalam pembentukan tulang.3

Sehingga dari penjelasan di atas, kita dapat memahami bahwa gizi dan vitamin merupakan dua hal yang sangat berbeda. Vitamin merupakan bagian dari zat gizi dan dibahas secara mendalam pada cabang ilmu gizi.

Kesimpulan

Pada umumnya, cabang ilmu gizi membahas mengenai makanan dan interaksinya terhadap tubuh manusia. Makanan yang sehari-hari kita konsumsi mengandung zat gizi karbohidrat, lemak, protein, vitamin dan mineral. Beragam makanan yang mengandung zat gizi lengkap sangat dibutuhkan oleh tubuh manusia. Zat tersebut memiliki perannya masing-masing sebagai zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur.

Lain halnya dengan nutrisi, walaupun memiliki arti yang sama, namun penggunaan kata nutrisi digunakan untuk mengartikan makanan dan interaksi dalam hewan ataupun tumbuhan.

Sebagai masyarakat, kita harus bijak dalam mencari berbagai sumber edukasi, terutama informasi seputar kesehatan agar tidak memperoleh informasi yang salah.

Referensi
  1. Mardalena, Ida. 2021. Dasar-Dasar Ilmu Gizi dalam Keperawatan. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
  2. Pakar Gizi Indonesia. 2016. Ilmu Gizi: Teori dan Aplikasi. Jakarta: EGC.
  3. Rahayu, A., Yulidasari, F., & Setiawan, M. I. 2020. Dasar-Dasar Gizi. Yogyakarta: CV Mine.
  4. Sampurna, Putu. 2013. Kebutuhan Nutrisi Ternak. Fakultas Kedokteran Hewan. Universitas Udayana.
  5. Syafizar & Welis, W. 2008. Ilmu Gizi. Malang: Wineka Media.
  6. Triana, Vivi. 2006. Macam-Macam Vitamin dan Fungsinya dalam Tubuh Manusia. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 1(1), pp: 40-47.