Panduan Lengkap MPASI
Pada 2 tahun pertama, kelebihan maupun kekurangan gizi tidak dapat diubah (irreversible). Kualitas hidup seorang anak akan terpengaruh baik secara jangka pendek maupun jangka panjang.
Artikel Gizigo kali ini akan membahas periode pengenalan makanan atau periode MPASI.
Fasty Arum Utami, S. Gz., M.S.
Silakan klik tautan berwarna orange untuk langsung membaca bagian yang Anda cari:
Apa Itu MPASI dan Pengertiannya
Makanan pendamping air susu ibu atau MPASI adalah periode transisi dari ASI eksklusif ke makanan keluarga.
MP-ASI diberikan ketika bayi berusia 6 – 24 bulan karena ASI sudah tidak bisa memenuhi kebutuhan zat gizi pada anak untuk pertumbuhan dan perkembangannya.
Periode ini terbilang rawan karena banyak anak yang mengalami gizi kurang pada fase ini. 1
Mengapa MPASI Penting?
Pada awal kehidupan seorang bayi mengalami perkembangan otak, otot, dan tulang rangka yang cepat. Otak berkembang sebesar 95% pada usia 3 tahun pertama kehidupan. 2
Anak yang mengalami gizi kurang pada usia 6 sampai 23 bulan akan lebih mudah mengalami anemia. Terjadinya anemia karena kekurangan zat besi sudah terbukti menurunkan skor kecerdasan pada anak sebanyak 10-15 poin. 3
Asupan yang kurang pada usia ini (terutama zat gizi mikro seperti seng, kalium, dan magnesium) berisiko menurunkan kadar faktor pertumbuhan. Jika berlanjut, dapat terjadi stunting (perawakan pendek akibat kekurangan zat gizi) pada anak. 4
Stunting berdampak pada hambatan perkembangan, penurunan kognitif, imunitas, serta penurunan kemampuan membakar lemak yang berisiko pada obesitas (kelebihan berat badan) serta penyakit degeneratif seperti hipertensi, diabetes mellitus tipe 2, dan penyakit kardiovaskular (berkaitan dengan jantung dan sistem pembuluh darah). 5
Bagaimana Cara Pemberian MPASI yang Baik & Benar pada Anak
Badan kesehatan dunia atau World Health Organisation (WHO) pada tahun 2003 mengeluarkan rekomendasi tentang cara pemberian MP-ASI yang benar, yaitu MPASI yang baik adalah yang memenuhi 4 syarat: 6
- TEPAT WAKTU.
Makanan pendamping harus diberikan saat ASI eksklusif sudah tidak dapat memenuhi kebutuhan gizi bayi. - ADEKUAT.
Harus memiliki kandungan energi, protein, dan zat gizi mikro yang dapat memenuhi kebutuhan zat gizi bayi sesuai usianya. - AMAN.
Disiapkan dan disimpan dengan cara yang higienis, diberikan menggunakan tangan ataupun peralatan makan yang bersih. - DIBERIKAN DENGAN CARA YANG BENAR.
Pemberian makanan pendamping harus memperhatikan sinyal rasa lapar dan kenyang seorang anak. Frekuensi makan dan metode pemberian makanan harus dapat mendorong anak untuk mengonsumsi makanan secara aktif dalam jumlah yang cukup. Pemberian makanan bisa menggunakan tangan, sendok, atau makan sendiri (disesuaikan dengan usia dan tahap perkembangan seorang anak).
Periode MPASI adalah masa kritis untuk mengenalkan makanan padat secara bertahap sebagai stimulasi keterampilan mengunyah dan menelan.
Konsistensi makanan yang diberikan sebaiknya ditingkatkan seiring bertambahnya usia.
Mula-mula berikan makanan padat berupa bubur halus pada usia 6 bulan, kemudian makanan keluarga dengan tekstur lebih lunak dapat diperkenalkan sebelum usia 12 bulan.
Pada usia 12 bulan anak dapat diberikan makanan yang sama dengan makanan yang dimakan anggota keluarga lain. 7
Bolehkan Menambahkan Garam & Gula pada MPASI
Garam dan gula dapat ditambahkan, TAPI ada peraturan untuk menambahkan kedua bahan tersebut sebagai bumbu.
National Health Service merekomendasikan asupan garam untuk anak sebagai berikut: 8
- Pada bayi (0-12 bulan) adalah <1 g per hari (setara dengan <0,4 g natrium).
- Pada anak 1-3 tahun adalah 2 g per hari (setara 0,8 g natrium).
Oleh karena itu pendekatan yang bijak adalah memberikan garam secukupnya pada MPASI yang dimasak sendiri.
Bila Anda memberikan MPASI kemasan pada anak, maka harus memilih jenis yang khusus diproduksi untuk bayi dengan mencantumkan ijin BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan).
Bagaimana dengan menambahkan gula?
Penambahan gula untuk MPASI yang diolah di rumah dengan tujuan memperkaya rasa dapat dilakukan bila dibutuhkan.
Penambahan sukrosa atau glukosa tidak boleh melebihi 5 g/100 kkal (setara dengan 1 sendok teh peres per-100 kkal MPASI yang dipersiapkan), sedangkan penambahan fruktosa tidak boleh melebihi 2,5 g/100 kkal (setara dengan ½ sendok teh peres per-100 kkal MPASI yang dipersiapkan). 9
Misalnya ada kata "Tepung sebanyak 1 gelas peres". Ini berarti masukkan tepung ke dalam gelas sampai menggunung, lalu gunakan telapak tangan Anda untuk meratakan/merontokkan tepung setara dengan permukaan mulut gelas.
Begitu pula dengan "Gula sebanyak 1 sendok teh peres". Berarti ambil gula memenuhi 1 sendok teh, lalu ratakan permukaannya setara tepian sendok dengan tangan atau jari Anda.
Tahapan Pemberian MPASI untuk Berbagai Usia Anak
Jumlah, bentuk dan frekuensi pemberian MPASI harus dilakukan bertahap. Berikut ini tahapan pemberiannya untuk anak Anda: 10
- USIA 6 BULAN
Pada usia ini ASI sudah tidak bisa memenuhi kebutuhan zat gizi bayi. Perlu adanya makanan tambahan untuk mengatasinya. Pemberian cukup dilakukan 2 kali perhari dengan 2-3 sendok makan setiap kali pemberian. Konsistensi makanan pada tahap ini adalah kental. - USIA 7-8 BULAN
MPASI yang diberikan harus sudah mulai meningkat volume, frekuensi, serta konsistensinya. MPASI dapat diberikan 3 kali perhari dengan penambahan lemak dan minyak sebagai sumber energi dan membuat rasa makanan lebih enak. Pada usia ini anak dapat dikenalkan bubur dengan porsi setengah mangkuk makan bayi.
Pada usia 8 bulan bayi juga mulai dikenalkan dengan finger food (snack). - USIA 9-12 BULAN
MPASI dapat diberikan 4 kali dengan tambahan snack. Pada usia 12 bulan, bayi diharapkan dapat mulai mengonsumsi makanan seperti anggota keluarga lainnya.
Selain hal-hal di atas, jangan lupa perhatikan kebersihan bahan, peralatan, dan orang yang mempersiapkan makanan pendamping.
Pemberian MPASI juga perlu memperhatikan anak pada saat buang air besar. Jika anak merasakan kesulitan pada saat buang air besar, maka bentuk makanan tidak perlu buru-buru dinaikkan bentuknya.
Misalnya kemarin anak mengonsumsi bubur nasi kemudian hari ini anak mengonsumsi nasi tim. Apabila pada saat anak mengonsumsi nasi tim merasa kesulitan buang air besar, maka bubur nasi bisa diberikan sampai anak siap mengonsumsi nasi tim.
Untuk mencari tahu resep-resep MPASI pada setiap usia anak, Anda bisa klik tautan berwarna orange berikut ini:
● Resep NASI TIM untuk MPASI
● Resep BUBUR untuk MPASI
● Resep PUREE untuk MPASI
● Resep FINGER FOOD untuk MPASI
Pertanyaan Populer seputar MPASI
Seiring perjalanan Gizigo, kami sering mendapat bermacam-macam pertanyaan MPASI di setiap acara kami.
Misalnya:
“Aman nggak kalau disimpan di kulkas?”
“Boleh nggak kalau pakai sayur?”
“Apa harus masaknya pakai slow cooker?”
Ahli Gizi kami (Ira Dwijayanti, S.Gz., M.S.) akan menjawab 24 pertanyaan yang sering ditanyakan para Bunda ya.
Silakan klik tautan berwarna orange untuk langsung membaca bagian yang Anda cari:
- Bolehkah Menghangatkan MPASI dengan Kukusan?
- Bolehkah Bayi Usia 6 Bulan Mengkonsumsi Air Putih?
- Bolehkah Memberi Makanan sebagai Imbalan (Reward) kepada Bayi?
- Bagaimana Membedakan Tanda Bayi ingin Makan atau ingin Menyusu?
- Mengapa Memberikan Jus Buah kepada Bayi harus Dihindari?
- Apa Perbedaan Jus Buah dengan Puree Buah?
- Mengapa harus Menghindari MPASI Berkandungan Lemak Tinggi?
- Bolehkah Memberikan Frozen Food sebagai MPASI untuk Anak? Apakah Aman?
- Kapan Bayi bisa Mulai Diberi Menu Makanan Lengkap?
- Sampai Berapa Lama MPASI Layak Dikonsumsi?
- Bolehkah Menu MPASI yang Sama diberikan dalam Sehari?
- Haruskah MPASI dimasak Menggunakan Slow Cooker agar Vitaminnya tetap Terjaga?
- Kapan Boleh Mulai Menambahkan Gula dan Garam pada Makanan Anak?
- Bagaimana Mengatasi Bayi Menyembur Makanan saat Teksturnya Dinaikkan?
- Apakah Tidak Apa-apa jika Bayi Suka Jenis Makanan Tertentu dan Menolak yang Lainnya?
- Bagaimana agar Anak mau Makan dengan Sendok?
- Berapa Sendok Makan untuk Minyak yang Diperlukan dalam Memenuhi Kebutuhan Lemak MPASI?
- Kapan Kita Tahu Anak bisa Naik Tekstur Makanan?
- Apakah Betul kalau Pemberian Sayur dan Buah saat MPASI Jumlahnya Sedikit saja? Sekedar untuk Perkenalan.
- Bagaimana kalau Bayi Lebih Suka MPASI Fortifikasi daripada Masakan Ibunya?
- Bolehkah Menyimpan MPASI bersama Bahan Makanan Lain di Kulkas?
- Apakah Penyebab Anak Mengalami Trauma Makan?
- Pada Usia Berapa Anak Mulai boleh Diberi Yogurt dan Keju?
- Bolehkah Memberikan MPASI Fortifikasi kepada Bayi?
PERTANYAAN:
Apakah Boleh Menghangatkan MPASI dengan Kukusan?
Ira Dwijayanti, S. Gz., M.S.
Proses penghangatan dengan suhu di atas 70° Celsius dimaksudkan agar MPASI terhindar dari kemungkinan adanya kontaminasi bakteri.
PERTANYAAN:
Apakah Boleh Bayi Berusia 6 Bulan Mengkonsumsi Air Putih?
Ira Dwijayanti, S. Gz., M.S.
Air putih boleh diminumkan atau dikonsumsi bayi saat dia mulai masuk usia 6 bulan.
PERTANYAAN:
Mengapa Kita Tidak Boleh Memberi Makan sebagai Hadiah (Reward) pada Bayi?
Ira Dwijayanti, S. Gz., M.S.
Sebagai orang tua, kita harus memberikan kesempatan pada bayi agar dapat belajar mengenali rasa lapar dan kenyang secara alami.
PERTANYAAN:
Bagaimana Membedakan Tanda Bayi yang Lapar ingin Makan dengan Tanda Bayi ingin Menyusu?
Ira Dwijayanti, S. Gz., M.S.
Silakan mengikuti jadwal pemberian MPASI dan ASI/susu formula (sufor) sesuai ritme bayi. Hindari tumpang tindih antara pemberian makanan pendamping dan ASI/sufor.
PERTANYAAN:
Mengapa Bayi harus Menghindari Konsumsi Jus Buah? Apa Bedanya dengan Puree Buah?
Ira Dwijayanti, S. Gz., M.S.
Jus buah berbeda dengan puree buah.
Komposisi jus buah biasanya sedikit buah, banyak air dan gula.
Sedangkan puree buah adalah buah asli yang dikukus atau direbus, kemudian dilumatkan. Puree mengandung air dan sedikit atau tanpa gula.
PERTANYAAN:
Kenapa Bayi harus Menghindari MPASI dengan Kandungan Lemak Tinggi? Bukankah Lemak Bagus untuk Bayi?
Ira Dwijayanti, S. Gz., M.S.
Kebutuhan lemak bayi 30-45% dari kebutuhan kalori setiap hari. Jika kandungan lemak pada bayi terlalu tinggi, maka kandungan karbohidrat dan protein menjadi tidak seimbang.
PERTANYAAN:
Apakah Aman Memberikan Frozen Food untuk MPASI kepada Anak?
Ira Dwijayanti, S. Gz., M.S.
Frozen food biasanya memiliki kandungan natrium yang tinggi.
PERTANYAAN:
Kapan Bayi bisa Mulai Diberikan Makanan Lengkap (baik dari Sumber Karbohidrat, Lauk Hewani dan Nabati, Sayur dan Buah)?
Ira Dwijayanti, S. Gz., M.S.
Bayi dapat diberikan menu makanan lengkap sejak umur 6 bulan (masa awal dia memulai MPASI).
PERTANYAAN:
Sampai Berapa Lama MPASI masih Layak Dikonsumsi?
Ira Dwijayanti, S. Gz., M.S.
MPASI aman jika disimpan dalam suhu ruangan maksimal 2 jam, chiller atau lemari pendingin 1 hari, dan freezer 2 hari.
PERTANYAAN:
Bolehkan Memberi MPASI dengan Menu yang Sama untuk Makan dalam Sehari?
Ira Dwijayanti, S. Gz., M.S.
Sebagai gantinya, selingan atau snack yang diberikan sebaiknya dijadikan lebih beragam.
PERTANYAAN:
Benarkah Pembuatan MPASI harus Menggunakan Slow Cooker agar Vitamin dalam Makanan tetap Terjaga?
Ira Dwijayanti, S. Gz., M.S.
Tidak ada metode pemasakan yang lebih baik dari lainnya, karena tetap akan ada pengurangan kandungan zat gizi saat memakai metode apapun.
PERTANYAAN:
Kapan Boleh Memberikan Gula dan Garam pada Makanan Anak?
Ira Dwijayanti, S. Gz., M.S.
National Health Service merekomendasikan asupan untuk anak sebagai berikut:
PERTANYAAN:
Saat ingin Menaikkan Tekstur Makanan, Bayi Menyembur Makanan Tersebut. Bagaimana Mengatasinya?
Ira Dwijayanti, S. Gz., M.S.
PERTANYAAN:
Apakah Tidak Apa-apa Jika Bayi Cenderung Suka Jenis Makanan Tertentu dan Menolak yang Lainnya?
Ira Dwijayanti, S. Gz., M.S.
PERTANYAAN:
Anak Saya Tidak Mau Makan Menggunakan Sendok. Biasanya Diganti dengan Biskuit. Bagaimana agar Anak mau Makan dengan Sendok?
Ira Dwijayanti, S. Gz., M.S.
PERTANYAAN:
Kira-kira Butuh Berapa Sendok Makan Minyak per Hari untuk MPASI ya?
Ira Dwijayanti, S. Gz., M.S.
PERTANYAAN:
Kapan Kita Tahu kalau Anak bisa Naik Tekstur Makanan?
Ira Dwijayanti, S. Gz., M.S.
PERTANYAAN:
Betulkah jika Pemberian Sayur dan Buah Sedikit saja, hanya untuk Perkenalan?
Ira Dwijayanti, S. Gz., M.S.
PERTANYAAN:
Bagaimana jika Bayi Lebih Suka MPASI Fortifikasi dibandingkan Masakan Ibunya?
Ira Dwijayanti, S. Gz., M.S.
PERTANYAAN:
Bolehkah Menyimpan MPASI dengan Bahan Makanan Lain di Kulkas?
Ira Dwijayanti, S. Gz., M.S.
- Hindari kontaminasi MPASI dengan cara menyediakan kontainer makanan khusus MPASI yang tertutup rapat.
- Hindari menyimpan terlalu banyak makanan di kulkas karena dapat menurunkan suhu kulkas
- Letakkan kontainer MPASI pada bagian kulkas yang lebih dalam, bukan di pintu kulkas karena suhu kurang dari 5° Celcius.
PERTANYAAN:
Apa Penyebab Anak Trauma Makan?
Ira Dwijayanti, S. Gz., M.S.
PERTANYAAN:
Kapan Anak boleh Diberikan Yogurt dan Keju?
Ira Dwijayanti, S. Gz., M.S.
PERTANYAAN:
Bolehkan Memberikan MPASI Fortifikasi kepada Bayi?
Ira Dwijayanti, S. Gz., M.S.
Artikel Terkait Lainnya
MPASI | Pertanyaan yang sering Ditemui & Jawabannya dari Ahli Gizi
Home Siapa Kami Hubungi Kami Kebijakan Privasi Disclaimer MPASI Tanya…
Kumpulan Resep Finger Food
Home Siapa Kami Hubungi Kami Kebijakan Privasi Disclaimer Kumpulan Resep…
Kumpulan Resep Puree
Home Hubungi Kami Penasehat Ahli Kami Pengembangan Produk Konsultasi Kumpulan…
Kumpulan Resep Bubur
Home Siapa Kami Hubungi Kami Kebijakan Privasi Disclaimer Kumpulan Resep…
Kumpulan Resep Nasi Tim
Home Siapa Kami Hubungi Kami Kebijakan Privasi Disclaimer Kumpulan Resep…
Responsive Feeding – Praktik Pemberian MPASI dengan Cara yang Benar
Home Siapa Kami Hubungi Kami Kebijakan Privasi Disclaimer MPASI Bagaimana…
Yuk, Hindari Pola Makan Bayi yang Salah!
Home Siapa Kami Hubungi Kami Kebijakan Privasi Disclaimer MPASI Yuk,…
- FAO European Union Food Facility Project. 2011. Complementary Feeding for Children Aged 6-23 Months.
- Rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia. 2015. Rekomendasi Praktik Pemberian Makan Berbasis Bukti pada Bayi dan Batita di Indonesia untuk Mencegah Malnutrisi. Unit Kerja Koordinasi Nutrisi dan Penyakit Metabolik Ikatan Dokter Anak Indonesia.
- Lestari ED, Moelya AG, Rohana E, Wiboworini B. Relation of complementary foods and anemia in urban underprivileged children in Surakarta. Paediatr Indones 2007;47:196-201.
- Grantham-McGregor S, Ani C. A Review of Studies on the Effect of Iron Deficiency on Cognitive Development in Children. J Nutr. 2001;131:649S–668S.
- Stewart CP, Ianotti L, Dewey KG, Michaelsen KF, Onyango AW. Contextualising complementary feeding in a broader framework for stunting prevention. Maternal Child Nutr. 2013;9(Suppl. 2):27–45.
- WHO. Global strategy for infant and young child feeding. Geneva: World Health Organization; 2003.
- World Health Organization – Pan American Health Organization. Guiding Principles for Complementary Feeding of the Breastfed Child. Geneva; WHO-PAHO; 2003.
- Dietary Reference Intakes for Water, Potassium, Sodium, Chloride, and Sulfate. Panel on Dietary Reference Intakes for Electrolytes and Water, Standing Committee on the Scientific Evaluation of Dietary Reference Intakes. National Academy Press; 2004.
- CODEX STAN 074-1981, REV. 1-2006. Codex standard for processed cereal- based foods for infants and young children.
- Unicef. Key Messages Booklet. The Community Infant and Young Child Feeding Counselling Package.